Sabtu, 11 Februari 2012

Secarik Puisi untuk yang Terindah



Terdiam membisu aku disini
Bersama hening yang memecah keramaian
Bergumul dengan dinginnya malam
Emosi yang berkecamuk di jiwa
Mengenang ratuku pergi dari tahta hatiku

Aku rindu tenggelam dalam tatapan matamu
Yang menggetarkan sukma jiwaku
Aku merindukan senyumanmu yang semerbak
Bagaikan mentari yang membahana keseluruh jiwaku
Aku merindukan cumbuanmu yang hangat
Yang menenggelamkan akal sehatku.



Oh Bulan! Bisakah kau dengar rintihan hati ini?
Raungan hati kecilku yang merindukannya
Oh Bintang! Bisakah kau jatuh kepadanya
Dan sampaikan sejuta rinduku padanya

Sekarang
Sayapku patah terluka olehmu
Melihatmu memekarkan diri kepada kumbang lain
Sedangkan kepadaku kau selalu menguncupkan bungamu

Oh Tuhan!
Buatlah dia jadi layu lalu mati membusuk
Agar tak ada satu kumbang pun yang bisa menghisap sarinya.

Muhammad Ari Rahman
Banjarmasin, Kamis 3 November 2011

Copyright@Muhammad Ari Rahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar