Sendiri ku tersesal
Setan itu masih menghantui
Bagai Desember yang datang
Masih bergurau dengan kebodohanku
Seperti permen karet yang menempel
Yang merekat dibawah meja
Masih sendiri terlena
Aku yang begitu picik dan serakah
Sampai menebas pedang ke lehermu
Berceceran darah dan air mata
Sakit, Luka, Kecewa, Marah
Semuanya jadi satu
Aku adalah pejuang yang bodoh
Aku yang jadi sandaranmu
Aku yang jadi pelindungmu
Aku yang jadi penjagamu
Tapi aku juga yang membunuhmu
Membuat luka itu mudah
Mengobati itu sulit
Muhammad Ari Rahman
11 Februari 2012
Copyright@Muhammad Ari Rahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar